# Engagement Party
"Gaunmu sangat cantik, Clau".
"Terimakasih. Natalie yang merancangnya".
"Kau meminta sahabat musuhmu merancang gaun pertunangan untuk mu?". Fifie tampak heran dengan keputusan Claudia yang masih berhubungan dengan sahabat musuhnya.
"Ini adalah caraku memberi tau Selena, Austin sekarang adalah milikku, tunanganku. Cerita mana lagi yang lebih dipercaya selain yang keluar dari mulut sahabatmu sendiri hah?".
"Kau memang sangat cerdas. Kau bisa mendepaknya dari Universitas dan sekarang kau mendepaknya dari sisi Austin selamanya".
Claudia tersenyum penuh kemenangan. Tentu saja, Selena bukan lawan yang sepadan untuknya. Dulu dia bukan tandingannya dan sekarangpun akan tetap sama. Dan dirinya pasti akan membuat Selena membayar ke kurangajarannya beberapa hari yang lalu di restoran.
"Kau sangat beruntung Clau, lihatlah Austin, dia sangat tampan, tinggi dan ramping, kata maskulin tidak cukup untuk menggambarkan dirinya. Selain itu dia seorang dokter enterpreneur yang sangat sukses. Benar-benar seorang billionare."
Fifie melihat Austin yang sedang berbincang dengan teman-temannya, Austin dulu adalah mahasiswa paling populer di seluruh Universitas, bahkan Fifie juga menyukainya hingga sekarang. Tetapi dia memilih menyembunyikan nya karena takut Claudia akan memusuhinya.
"Kau benar Fifie, mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Aku turut senang untukmu Clau" . Laura tersenyum senang melihat Claudia, sahabatnya sejak 10 tahun yang lalu. (Tepatnya setelah dia memutuskan hubungan dengan Selena).
"Kau datang sendirian, Laura?".
"Tentu saja, memang dengan siapa lagi?".
"Aku pikir Natalie bersamamu."
"Tidak, Kami sudah tidak dekat lagi sejak 10 tahun lalu. Apalagi sekarang saat sahabat tersayangnya kembali".
"Kau sekarang memiliki kami, Laura. Lupakan mereka berdua". Clau memeluk Laura dengan gembira.
"Kau benar".
~~~>>>
Austin hendak berjalan menghampiri tunangannya namun segera dihentikan oleh ayahnya Mr.Morgan Sr.
"Aku senang dengan keputusanmu nak, inilah yang aku harapkan, melihat mu bahagia dan tolong segera beri orang tua ini cucu".
Mr Morgan merangkul Austin namun Austin langsung melepaskan tangan Mr Morgan dengan halus. Mereka tidak pernah akrab jadi tidak perlu menunjukan kepura-puraan ini.
"Aku juga sangat senang sekali, kita akan menjadi besan". Mr Smith menepuk-nepuk bahu sahabatnya dengan bangga.
"Morgan, kau jadi mengundang Han Liu?".
"Aku sudah meminta sopir menjemputnya. Tetapi dia bersikeras datang sendiri. Kau tau sendiri seperti apa dia".
"Apa Prof Han akan datang?". Tanya Austin penuh semangat. Mengingat Prof Han sangat dekat dengan Selena membuat nya semakin penasaran tentang sejauh mana hubungan mereka. Mungkinkah Prof Han meminta Selena menemaninya?.
"Iya, dia berjanji akan datang. Aku juga mengundang kenalan ayah seorang Miliarder Italia dan istrinya. Kau membutuhkan koneksi untuk memperluas bisnismu di pasar Eropa."
"Tidak perlu. Aku akan melakukannya dengan caraku sendiri". Austin berkata sinis. Koneksi? Jika memang suatu saat nanti dirinya benar-benar membutuhkannya hanya satu hal yang pasti, dia tidak akan mencari koneksi yang masih berhubungan dengan ayahnya.
"Tentu saja nak, semoga kalian bahagia". Doa Prof Han tulus.
~~~>>
"Aku sudah berjanji". Prof Han berkata singkat. Kata-kata ini sama seperti yang diucapkan Selena ketika datang ke Dies natalis beberapa waktu yang lalu.
"Austin, aku akan mengenalkan mu pada Mr Luciano dan istrinya".
Ayahnya menunjuk pada pasangan yang baru saja datang. Pria bernama Luciano itu sangat tampan, berusia awal 30 an, dengan tuxedo mahal dan senyum menawan. Austin yakin pria itu bisa menjadi bujangan paling diminati di Chicago. Tapi tidak, pria itu sudah memiliki istri yang sangat cantik. Austin yakin pernah melihatnya tapi entah dimana. Ah dia pria di restoran itu, pria yang duduk bersama Selena. Apakah pria itu berselingkuh dari istrinya?
Luciano dan istrinya menjabat tangan Mr Morgan Senior lalu mengenalkannya padaku. Ini pertama kalinya kami berdiri sangat dekat, aku dapat perasakan tatapannya penuh penilaian padaku dan begitupun denganku. Kami adalah pebisnis, menilai lawan bicara adalah salah satu keahlian kami.
Austin kini kembali berbicara dengan ketiga sahabatnya sedangkan tatapan Luciano mengarah pada Prof Han, tampaknya pria itu juga mengenal Prof Han.
"Mr Han Liu senang berjumpa dengan anda. Izinkan aku memperkenalkan diri." Luciano hendak mengajak berjabat tangan dengan Prof Han tapi terhenti.
"Mengapa tidak perlu?" Istri Mr Luciano tampak tenang melihat kearah prof Han yang melihatnya dengan penuh penilaian.
"Tipuan anda tidak berhasil padaku". Luciano tersenyum licik. Ingin sekali dia membalas dengan sedikit kasar, tapi mengingat istrinya dan Selena menyayangi Prof tua itu, dia mengurungkan niatnya.
"Aku tidak tau kau mengenal Mr.Luciano, Han Liu?". Mr. Smith tampak penasaran.
"Mereka sahabat baik anakku".
"Wanita yang datang ke Dies natalis Universitas beberapa hari yang lalu?". Ayah Claudia terlalu penasaran, sepertinya dia belum mengenali Selena setelah 10 tahun berlalu. Dan tampaknya Claudia juga belum memberitahunya.
"Prof Han......, senang melihat anda lagi". Nancy berlari untuk memeluk ayah angkat sahabatnya dengan gembira.
"Kau membuat iri banyak pria dengan memelukku, nak". Prof Han terkekeh melihat tingkah Nancy.
"Biarkan mereka. Hari ini aku akan menjagamu".
Lalu Nancy mulai menyapa Austin, Mr Morgan dan kolega Austin yang lain. Dan terakhir....
"Apakabar Mr Luciano? Dan anda Mrs Bellatrixa?".
"Sangat baik, Nancy". Balas Bellatrixa ramah. Dia bertemu Mrs Bellatrixa satu kali saat wanita itu menjemput Selena di bandara. Dan setelahnya adalah sepak terjangnya di dunia bisnis.
"Kemana Selena pergi?".
"Gadis itu pasti sedang sibuk membereskan kekacauan yang dibuatnya sendiri." Luciano memberi tau.
"Kau lihat kan Nancy! Selena dan Luciano adalah sekutu yang baik". Bellatrixa menunjukkan wajah cemburu yang dibuat-buat. Membuat suaminya mencubit pipinya lembut.
~~~>>
Austin mengamati cara miliarder itu memperlakukan istrinya. Apakah pria itu berselingkuh dengan Selena? Dan untuk menutupinya dia bersikap seperti lovey dovey supaya tidak ada yang mencurigainya? Pria yang mengkhianati pernikahan seperti Luciano adalah pria menjijikkan.
"Kring....kring, Handphonemu berbunyi sayangku". Bellatrixa mengingatkan Luciano yang sedang asyik berbicara dengan Austin.
"Permisi".
Luciano berjalan sedikit menjauh. Apa mungkin telepon dari Selena. Austin belum melihatnya lagi sejak pertemuan direstoran beberapa hari lalu. Unit apartemen dibawahnya juga masih kosong. Apakah Aland menemukan gedung lain? Bertanya pada Aland tidak akan berdampak baik baginya, temannya pasti akan mencurigainya. Dan satu lagi Selena sudah tidak berarti apa-apa lagi baginya.
Mereka berdua tampak begitu akrab, mengapa Selena harus menjalin hubungan dengan pria beristri. Tapi Selenanya dulu memang telah berubah, dia bukan Selena yang manis, cerdas dan cantik. Dia perusak rumah tangga orang lain.
"Ada apa dengan Selena?". Tanya Bellatrixa begitu belihat Luciano kembali.
Austin bisa melihat Bellatrixa tampak mengkhawatirkan Selena. Khawatir terhadap selingkuhan suaminya? Andai wanita itu tau yang sebenarnya, Bellatrixa pasti akan membencinya dan bukan malah mengkhawatirkannya.
"Hanya masalah pekerjaan, sayang".
"Apa dia setuju tinggal bersama kita, oh semoga saja?".
"Tentu saja tidak, dia menolak mentah-mentah. Bahkan jika aku sampai membatalkan pembelian unit apartemen miliknya, dia akan memusuhiku".
Luciano tampak pasrah. Sedangkan Bellatrixa terlihat sangat senang melihat suaminya kalah.
"Dia memang gadis keras kepala". Bellatrixa tersenyum sabar melihat suaminya yang sedikit kesal.
# MORGAN BUILDING
"Selamat pagi, Mr Morgan?".
"Pagi Lucy".
"Miss Nancy sudah menunggu di ruangan anda".
"Baik, terimakasih".
"Sama-sama Mr.Morgan".
Lucy adalah sekretaris Austin Morgan sejak 9 tahun lalu. Tepatnya sejak Austin Morgan Jr membeli perusahaan ayahnya sendiri yang sedang diambang kebangkrutan. Dirinya telah menjadi salah satu bawahannya yang setia selama ini. Selama 4 tahun pertama, Atasannya banyak menghabiskan waktunya antara kantor dan rumah sakit, tapi kini Mr Austin Morgan Jr lebih banyak menghabiskan waktunya dikantor dari pada dirumah sakit.
Salah satu kekurangan yang dimiliki atasannya hanya satu yaitu tunangannya. Dengan segala hal terbaik yang dimilikinya seharusnya atasannya Austin Morgan bisa mendapatkan wanita yang sepadan dengannya, bukannya malah memilih Claudia sebagai tunangannya. Selain berasal dari keluarga kaya raya dan polesan make up diwajahnya, tidak ada lagi yang bisa diandalkan dari seorang Claudia.
~~~>>
Austin masuk kedalam ruangannya yang sangat luas, ruangan yang di desain dengan warna dominan putih baik lantai, dinding maupun langit-langit kantornya. Tempat dimana dia bisa menghabiskan waktunya selama berjam-jam tanpa merasa bosan sedikitpun. Tempat yang selalu bisa membuatnya tetap sibuk tanpa memikirkan masa lalu.
Dilihatnya Nancy sedang duduk di sofa sambil sibuk membolak balik map ditangannya. Sebenarnya ini adalah kesalahannya, entah apa yang ada dipikirannya tadi malam ketika menelepon sekretarisnya untuk bertemu salah satu brand ambassadornya.
"Selamat pagi".
"Mr Morgan, eh selamat pagi".
Nancy tampak gugup, ini pertama kalinya dia bertemu dengan CEO Morgan Group hanya berdua saja. Tadi pagi dirinya hampir menumpahkan kopi yang diminumnya ketika asistennya memberi tahu bila sekretaris CEO menelepon supaya dirinya datang ke kantor pusat karena Mr Morgan ingin menemuinya. Apa dia melakukan kesalahan?
"Duduklah miss Nancy!".
"Terimakasih Mr Morgan. Oh selamat atas pertunangan anda semoga anda selalu bahagia". Ucapan Nancy ternyata justru membuat wajah Mr Austin Morgan muram. Sepertinya dia tidak ingin Nancy membicarakan tentang pertunangannya dikantor. Nancy kini tampak tegang, duduk berhadapan dengan Austin Morgan yang terkenal arogan membuatnya salah tingkah. Tidak, kata arogan tidak cukup, pria yang duduk didepannya sangat tampan, dia juga sangat tinggi dan mendominasi ditambah lagi dengan dengan wajah aristokrat dan sikap dingin itu membuatnya menonjol diantara yang lain.
"Kita langsung saja, menurut kontrak, kerja sama kita akan berakhir bulan depan."
"Eh...i..Iya".
"Apa kau ingin tetap menjadi brand ambassador merek perusahaan kami miss Nancy?".
"Oh Tentu saja Mr. Morgan".
"Kalau boleh tau mengapa kau menjadi artis? Setahuku anda lulusan departemen bisnis dan anda juga memperoleh gelar master di Jerman."
"Menjadi artis adalah impian saya, profesi yang saya cintai sedangkan kuliah di departemen bisnis adalah keinginan orang tua saya. Karena saya mencintai keduanya saya melakukan keduanya."
"Saya suka prinsip anda. Tapi ada kalanya anda juga perlu bersikap egois".
"Anda benar. Salah satu alasan saya menjadi artis karena seorang sahabat pernah mengatakan kepada saya, lebih baik melakukan pekerjaan yang saya cintai bukan yang sekedar saya inginkan. Karena itu saya kembali ke Amerika"
"Aku mengerti. Sahabatmu sangat bijaksana miss Nancy, kau beruntung memilikinya".
"Saya tau, saya beruntung memilikinya".
"Apakah dia yang menyanyi bersamamu saat Dies Natalis Universitas beberapa waktu yang lalu?".
"Maaf?".
"Aku melihatmu tampil di Dies Natalis".
"Oh anda benar, dia yang mengatakannya. Namanya Selena".
"Kalian satu Universitas?".
"Iya, kami juga satu departemen".
"Bolehkan aku mengatakan kalau anda sangat baik dalam berbahasa Mandarin".
"Selena sahabat saya yang mengajari saya".
"Aku mengerti. Baiklah miss Nancy. Aku ingin kamu menandatangani perpanjangan kontrak untuk 5 tahun kedepan. Lucy akan mengirimkan dokumennya kekantor anda".
"Terimakasih Mr.Morgan".
Jadi Selena tinggal di Munchen selama 10 tahun terakhir. Bagaimana dia bisa kuliah disana? Setau Austin Selena selalu kesulitan keuangan. Dan nama Liu? Teka-teki ini mulai terpecahkan. Selena Marrie Liu, benar dugaannya selama ini, Selena adalah anak angkat Prof Han Liu.