Senin, 12 Februari 2024

Cinta Pasti Kembali Part 7


3 Tahun Kemudian.....


# UNIVERSITAS
# DIES NATALIS 135

Dies Natalis tahun ini terasa berbeda, lebih meriah dari pada tahun-tahun sebelumnya bahkan para alumni dari segala profesi banyak yang menghadiri Dies Natalis ke 135 Universitas.  Kali ini kehadiran Profesor Han Liu juga menjadi daya tarik tersendiri, mengingat dirinya tidak pernah muncul dalam setiap acara Universitas. Entah apa yang menarik minatnya hingga dia bersedia datang mengikuti perayaan.

Profesor Han adalah salah satu Profesor paling senior dan dicintai seluruh mahasiswanya. Jiwanya yang kebapakan membuat mahasiswa menyukainya. Ditambah lagi Prof pandai bermain segala macam alat musik yang menjadikan dirinya idola dikalangan anak muda.

Banyak sekali tamu VIP kali ini, mereka diambil dari setiap angkatan dan departemen yang benar-benar sukses dalam profesi dan karier. 

"Hei Natalie. Senang melihatmu lagi."

"Laura".

"Kau datang juga akhirnya, aku pikir aku tidak akan melihatmu tahun ini mengingat kau tidak datang diacara dies natalis tahun lalu?".

"Aku sedang sibuk saat itu".

"Kau bersama siapa?".

"Sendiri. Kau?".

"Aku datang bersama Claudia dan empat pria tampan". Laura menunjuk  Claudia yang sedang mengobrol dengan Austin dan ganknya. Tidak, jangan lupakan Fifie dan sekutunya yang lain.

"Oh".

"Aku mendengar kaulah yang merancang gaun pertunangan Claudia dan Austin?".

"Itu kecelakaan yang disebabkan olehmu".

"Karena aku tau kau pasti menolak tawaran itu. Jangan bilang kau masih belum bisa melupakan penjahat itu".

"Dia bukan penjahat, dia sahabatku".

"Kau masih menganggap dia sahabat? Bahkan dia meninggalkanmu begitu saja?".

"Selalu ada alasan dari setiap tindakan. Aku percaya padanya."

"Tapi dia membuang kepercayaanmu tepat di depan matamu".

"Terimakasih, Laura. Saat terpuruk adalah saat kita tau siapa yang benar-benar berdiri disisi kita. Dan jika itu terjadi padaku, aku akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Selena". Kataku menghentikan perdebatan.

~~~>>>

"Natalie....Terimakasih untuk gaunnya. Itu sangat indah. Seharusnya kami memakainya sejak 2 tahun lalu, tapi calon tunanganku tidak dapat meninggalkan kesibukannya, membuat kami harus mengundur jadwal pertunangan berkali-kali. "

"Ya".

"Aku dan Austin berniat mengundangmu untuk datang ke pesta pertunanganku Minggu depan. Bisakah kau datang?".

" Aku usahakan".

~~~>>>

"Natalie?".

Seperti biasa Aland selalu menjadi pihak yang menyapa lebih dulu, dia sangat ramah dan baik. Juga sangat tampan. Andaikan waktu itu Selena jatuh cinta dengan pria ini, aku yakin mereka berdua masih bersama dan bahagia.

"Ya Aland, apa kau akan mentraktirku minum kali ini?".

"Baik kali ini giliranku. Kita minum setelah acara nanti, aku lama tidak melihatmu, kadang aku berpikir apa kau menganggapku temanmu?".

"Tentu saja. Begini saja, sebagai permintaan maaf dari temanmu yang teledor ini, aku yang mentraktir malam ini".

"Aku saja".

"Tidak. Aku saja".

"Aku. Ok? Atau tidak sama sekali".

"Baiklah, diterima".
Aland mengangguk setuju.

"Ayo kita masuk kedalam, aku ingin melihat pertunjukan apa yang dimiliki profesor Han. Aku ingin sekali mendengar dia bernyanyi seperti sepuluh tahun lalu".

"Jadi dia dulu benar-benar bisa bernyanyi?".

"Tentu saja, suaranya sangat hebat."

"Kalau begitu aku berharap dia akan bernyanyi nanti, supaya aku tidak lagi meragukan kata-katamu?".

Austin melihat ke arah Aland dan Natalie yang kini berteman baik. Sedangkan hubungannya dengan Natalie memburuk, sepertinya gadis itu menyalahkan Austin atas semuanya.

~~~>>>

Austin bersama tunangan dan teman-temannya  berjalan dibelakang kami.  Austin seperti biasa selalu bersikap dingin, Natalie hampir tidak pernah melihatnya tersenyum. Oh tentu saja aku melupakan satu, ketika dia bersama Selena . Saat itu dia menjadi pria yang sangat ramah. Dengan sikap dingin dan arogan itu seharusnya dia tinggal di Greenland, itu satu-satunya habitat yang cocok untuk pria itu.

Di depan pintu auditorium telah ramai oleh antrean tamu yang sedang melakukan pemeriksaan di Security Gate. Natalie melihat Profesor Han  duduk di kursi roda didepan gedung auditorium bersama dengan asistennya. Tampak pula orang tua Austin dan Claudia. Yah mereka pasti jadi tamu VIP karena mereka adalah  donatur tetap Universitas.

~~~>>

"Apa kabar Profesor Han?".

"Baik sekali, apa kau fashion desainer yang terkenal itu?".

"Jangan membuatku besar kepala Prof".

"Kau selalu saja merendah".

"Apakah anda menunggu seseorang?".

Aland tidak tahan untuk bertanya kepada Prof Han karena orang tua itu selalu mengawasi kerumunan orang-orang didepan auditorium. Dirinya seperti sedang mencari seseorang diantara kerumunan tamu. 

"Aku sedang menunggu tamu VIP ku, aku khawatir  dia tidak ingat jalan kesini".

Jawaban penuh candaannya membuat kami tertawa, Prof selalu menyenangkan seperti biasa. Meskipun dia sekarang duduk di kursi roda, tidak mengurangi aura kebajikan yang dimilikinya.

"Anda bisa meminta asisten anda menjemputnya Prof atau saya akan menjemputnya untuk anda". Aland menawarkan diri.

"Tidak diperlukan nak. Tamu VIP ku sangat cerdas. Dia pasti menemukan jalan sesulit apapun itu".

"Kalau begitu masuklah kita tunggu di dalam. Anda bisa sakit, udara diluar mulai dingin".

"Kalian masuklah dulu jangan khawatirkan aku."
Prof seperti biasa bersikap keras kepala. Tidak sopan rasanya meninggalkannya, akhirnya kami semua memilih menemaninya.

"Aku akan menunggu bersama Prof, kalian masuk saja dulu". Kata Aland pada teman-temannya tetapi tidak ada satupun yang bergerak. Aland menatap Austin yang sibuk memberi perintah ditelepon pada seseorang, temannya itu memiliki sifat yang pemarah dan Aland tiba-tiba merasa kasian dengan seseorang yang berbicara dengannya.

~~~~>>

Ini kali kedua Austin menghadiri Dies Natalis Universitas, kalau bukan karena Claudia memohon dengan menangis sesenggukan di kantornya dia pasti tidak akan datang.

Wanita ini terlalu banyak melakukan permohonan akhir-akhir ini, dan itu sangat merepotkan. Apalagi Ayahnya juga memaksanya untuk segera bertunangan dengan Claudia. Mengingat Austin tidak pernah bergaul dengan wanita manapun, akhirnya dia mengiyakan. Lebih baik bertunangan dengan teman masa kecilnya dari pada harus menyesuaikan diri dengan orang-orang baru.


~~~~>>>

"Papa, kau mendapat undangan dari Universitas juga?"
Claudia menyeruak menghampiri papanya yang berdiri beberapa meter dari Prof Han.

"Iya, papa juga alumnus. Apalagi akan ada acara amal, papa harus hadir".

"Papa mengenal prof Han?".

"Kami dulu satu angkatan. Ayah Austin, aku dan Prof Han berasal dari departemen yang sama".

"Wah bagus sekali". Claudia memeluk manja papanya. Sebelum berjalan  menghampiri calon tunangannya.


~~~~>>>

"Oh dia datang".

Ucapan penuh semangat Prof Han Liu seketika membuat semua orang menoleh kearah yang ditunjuk oleh jarinya. Bahkan Austin yang sibuk menelepon juga ikut melihat kearah yang ditunjuk oleh Prof Han.

Seorang wanita cantik bergaun merah tanpa lengan sedang berjalan anggun dan penuh percaya diri ketempat kami berkumpul. Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai, dengan tubuh setinggi 170 cm, kulit seputih pualam dan lekukan ditempat yang sempurna dia benar-benar kombinasi kecantikan yang luar biasa.  

Aland melirik padaku tapi aku mengindahkannya, mataku hanya melihat satu-satunya wanita yang pernah mengisi hatiku. Setelah 10 tahun berlalu kini aku melihatnya lagi, dia bukan gadis 18 tahun yang selalu memakai kemeja dengan celana jeans usang, sekarang dia telah menjadi wanita dewasa yang tau akan pesona yang dimilikinya. Sangat cantik dan luar biasa menawan.

Ya...Selena kembali. Wanita itu berjalan dengan anggun, pandangannya lurus kedepan tidak mempedulikan belasan pasang mata yang menatapnya dengan  pandangan terkejut yang tidak ditutupi. Matanya hanya tertuju ke depan, dan senyumnya hanya ditujukan pada satu orang yaitu Prof Han.  Setelah sepuluh tahun tidak melihatnya, aku mendapatkan fakta bahwa kecantikan alaminya tidak pernah berubah. 

"Maafkan aku Profesor karena datang terlambat".
Selena membungkuk di depan Prof Han yang telah menantinya dengan sabar, mencium kedua pipinya dengan penuh rasa sayang. Rasa penyesalan menghantam dadanya karena telah begitu lama meninggalkan orang tua angkat yang sangat mengasihinya.

"Aku kira kau tidak akan datang".
Prof tampak sangat emosional melihat putri angkatnya berdiri didepannya dalam keadaan sehat dan cantik. Tangannya menepuk-nepuk punggung Selena sebelum mengelus rambutnya seperti yang biasa dilakukannya saat gadis itu masih kecil.

"Aku sudah berjanji".

Selena meminta izin pada asisten Prof Han sebelum menuntunnya masuk ke dalam auditorium dengan hati-hati.

"Kau harus pulang kerumah secepatnya. Ibumu sangat merindukanmu anakku. Dia rindu memasak untukmu dan bermain catur bersama. "

Prof Han berbicara pada Selena tanpa henti, perhatiannya hanya tertuju pada Selena. Setelah 10 tahun hanya mendengar suaranya ditelepon, kini dia bisa memeluk anak gadisnya yang sudah tumbuh menjadi wanita dewasa.

"Tentu saja, aku tidak akan berhenti merepotkan kalian berdua."

Selena mentautkan tangannya pada lengan Prof Han, tidak menghiraukan semua mata yang menatapnya dengan penasaran.

"Kau duduk di sebelahku anakku".

Prof Han menarik tangan Selena untuk duduk dibarisan paling depan bersamanya.  


~~~>>

"Apakah itu anak Han Liu?".

"Aku tidak tau pasti. Tapi bukankah Han Liu tidak bisa memiliki keturunan?".

"Seingatku dia memang dalam kondisi Azoospermia".

"Mungkin wanita itu anak angkatnya".

Aland bisa mendengar percakapan Mr.Smith dengan Morgan Senior yang penuh rasa penasaran terhadap Selena. Iblis bertemu Setan. Lengkap sudah.

"Aku seperti pernah melihat wanita itu".

Mr Smith tampak berpikir keras mengingat tentang Selena.

Aland melirik Austin yang tampak lebih dingin dari biasanya. Tidak ada yang tau apa yang terjadi didalam hatinya. Tapi Aland sempat melihat keterkejutannya melihat Selena yang muncul secara tidak terduga.

~~~>>>

"Natalie, jadi kau benar-benar tidak pernah berhubungan dengan Selena lagi?".

"Bagaimana kau tau?".

"Aku melihat keterkejutanmu. Kau hampir jatuh pingsan saat melihatnya tadi".

"Setelah 10 tahun, aku tidak pernah bertemu dengannya, melihatnya lagi seperti  keajaiban".

"Kau tidak marah padanya karena pergi begitu saja?".

"Tentu saja aku marah, tapi aku berpikir bisa saja aku akan melakukan hal yang sama bila diposisinya saat itu. Dia terdesak dan sendirian. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mempercayainya".

"Dia dulu gadis yang sangat cerdas, dia pasti tau kau selalu dipihaknya".

"Apa kau menyukai Selena, Aland?".

"Tidak".

"Aku bisa melihatnya, matamu memberitahu sangat banyak".

"Benarkah?".

"Oh".

~~~>>>

Sementara dibaris kedua,  Austin tampak gusar, dia belum bisa mengatasi keterkejutannya sejak kemunculan Selena beberapa menit yang lalu. Bagaimana mungkin dia kembali setelah 10 tahun berlalu. Austin melihatnya tertawa ketika Prof Han membisikkan sesuatu padanya. Mungkinkah Prof Han orang yang membantunya meninggalkan Amerika 10 tahun lalu?.

"Ya Tuhan....wanita cantik itu memang Selena".

Austin mendengarkan percakapan beberapa pria yang duduk tepat di belakangnya. Sepertinya mereka membicarakan Selena yang sama.

"Kau mengenal wanita itu, Mark?".

"Tidak secara langsung, dia mengambil bachelor di Universitas yang sama denganku. Kami berbeda departemen. Tapi  bisa dibilang Selena sangat populer di Universitas." 

"Tapi untuk apa dia disini?".

"Entahlah, mungkin saja dia tamu kehormatan Prof Han atau salah satu keluarganya".

"Aku dapat merasakan kalau kau menyukainya?".

"Tidak. Dia sudah memiliki kekasih. Tidak ada harapan untuk memenangkan persaingan".

"Kau juga seorang lawyer yang terkenal".

"Mungkin.  Tapi kekasihnya juga bukan pria sembarangan. Sebagai sesama pria aku akan memberi nilai 9.9 untuk kekasih Selena."

"Sehebat itukah kekasihnya?"

"Sangat".

"Tapi jika dia di sini berarti dia bisa saja sudah putus dengan kekasihnya itu".

"Oh entahlah".

Austin menoleh kebelakang untuk melihat dua pria tampan yang sibuk membicarakan Selena. Jadi selama ini dia baik-baik saja. Wanita itu ternyata juga punya kekasih, dia pasti sangat bahagia dalam pelariannya karena berhasil mendapatkan kekasih baru. Sialan.

"Austin".

"Ehm?".

Austin melihat wanita yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya seperti sedang mengajukan permohonan dengan matanya.

"Bolehkah aku mengundang Selena di pesta pertunangan kita?".

"Tidak".

"Apa kau masih menyukainya".

"Tidak".

"Kalau begitu izinkan aku mengundangnya.  Aku tau dia dulu jahat padaku dan pernah mendorongku hingga aku cedera. Tapi itu sudah sepuluh tahun berlalu. Aku percaya dia sudah berubah".

Claudia tersenyum penuh harap. Melihat Claudia mengatakan hal seperti itu membuat perasaanku tidak menentu. Atau Austin memang tidak ingin melihat Selena terluka ketika melihatnya harus bertunangan dengan wanita lain? Ah tidak, menurut Mark wanita itu juga sudah memiliki kekasih.

"Terserah kau".

Austin melihat kearah Selena lagi, entah yang keberapa kalinya dirinya mencuri pandang kearahnya. Ada sisi lain dalam diri wanita itu yang membuatnya seakan tak tersentuh.

Seorang wanita berjalan menemui Prof Han dan Selena seperti membicarakan sesuatu yang sangat penting.  Austin melihat dengan seksama wanita yang baru datang menemui mereka berdua dan mulai mengenalinya. Wanita itu adalah artis yang menjadi  brand ambassador salah satu produk Morgan Group.

Nancy mengenal Selena?

Austin melihat Nancy naik keatas panggung  yang disambut tepuk tangan para undangan. Wanita itu beberapa kali melontarkan sebuah lelucon yang juga disambut tawa oleh penontonnya. Dia memang artis yang berbakat, pikir Austin dalam hati. Setelah itu Austin melihat Selena meninggalkan kursinya dan mulai berjalan menuju pintu keluar. Apakah wanita itu hendak pergi? Secepat itu?. Sial untuk apa dia harus peduli.

Tiba-tiba ruangan menjadi sangat gelap. Semua lampu padam seketika, menyisakan lampu panggung yang menyorot Nancy yang kali ini sudah berganti dengan pakaian adat China. Wanita itu berdiri ditengah panggung dan dikelilingi para penari latar yang membawa  lampion merah dan dragon.

Kali ini layar mulai menyala, Animasi Dragon berwarna merah menimbulkan siluet disana sini. Tepuk tangan para undangan yang antusias semakin menambah meriah suasana yang sebelumnya gelap gulita. Sepertinya Prof Han benar-benar akan menampilkan pertunjukan budaya China di Dies Natalis tahun ini. Dan salah satu brand ambassadornya adalah bagian dari rencananya.

Para penari latar yang membawa lampion dan naga telah pergi yang digantikan oleh wanita-wanita berpakaian Cheongsam yang mulai melakukan tarian-tarian dengan indah. 


*SONG LYRICS*

Yao yuan di dong fang you yi tiao jiang


Ta di ming zi jiu jiao Chang Jiang


Yao yuan di dong fang you yi tiao he


Ta di ming zi jiu jiao Huang He

Suara tepuk tangan bergema memenuhi ruangan begitu melihat Nancy bernyanyi dengan ekspresif. Wanita itu memang berbakat. Bahkan dia bisa menyanyikan lagu Mandarin dengan sangat fasih. Perusahaan memang tidak salah memilihnya sebagai brand ambassador.

Gu lao di dong fang you yi tiao long


Ta di ming zi jiu jiao Zhong Guo


Gu lao di dong fang you yi qun ren


Ta men quan dou shi long de chuan ren....

(Seluruh kepala menoleh, berusaha mencari dari mana sumber  suara itu)

Dan....
Selena sedang berdiri diujung lorong dengan sangat anggun, lampu sorot mengikuti dirinya yang sedang berjalan , wanita itu  bernyanyi dengan mic ditangan kanannya, benar-benar  sanggup menghipnotis seluruh undangan di auditorium. Selena bisa menyanyi dan suaranya sangat indah dan dia juga bisa berbahasa Mandarin dengan fasih. Ternyata banyak yang tidak Austin ketahui tentangnya. Austin melihat para undangan yang memandang takjub kearah Selena, ketiga sahabatnya bahkan tidak berkedip sama sekali begitu juga dua pria yang duduk di belakangnya tadi.

Ju long jiao di xia wo cheng zhang


Zhang cheng yi hou shi long de chuan ren


Hei yan jing Hei tou fa Huang pi fu


Yong yong yuan yuan shi long de chuan ren

(Selena berjalan menuju keatas panggung, Nancy memegang tangannya dan menariknya ketengah panggung , sekarang mereka bernyanyi bersama).

Sui bu ceng kan jian Chang Jiang mei


Meng li chang shen you Chang Jiang shui


Sui bu ceng ting jian Huang He zhuang


Peng tai xiong yong zai meng li.....


(Lirik Kembali keatas)


Standing applause mengakhiri pertunjukan Nancy dan Selena yang memukau. Jadi inilah pertunjukan yang dimaksud Prof Han.

Kali ini Austin melihat Selena turun dari panggung bergandengan tangan dengan Nancy. Mereka ternyata cukup dekat, seperti sudah mengenal bertahun-tahun.  Selena kembali duduk di sebelah Prof Han, sebelum akhirnya berdiri dan mencium kedua pipi Prof tersebut. Kali ini dilihatnya wanita itu sedang tersenyum lebar, kepalanya mengangguk beberapa kali seperti menyetujui perkataan dari Prof Han. Prof Han menepuk-nepuk punggung tangan Selena dengan sayang sebelum akhirnya wanita itu dan Nancy berjalan pergi meninggalkan auditorium.





                                                            Credit Gambar: Google




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cinta Itu Pasti Kembali Part 9

# Engagement Party "Gaunmu sangat cantik, Clau". "Terimakasih. Natalie yang merancangnya". "Kau meminta sahabat ...